Panimbang - Dalam rangka mewujudkan kurikulum merdeka
belajar, SDN Citeureup 3 Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, melaksanakan
IHT (In House Training). Kegiatan ini sebagai rangkaian mengimplementasikan
Pembelajaran Paradigma Baru yang dilaksanakan mulai tanggal 07 November hingga
30 November 2023 dalam 6 kegiatan.
Kegiatan ini dibuka dan disambut oleh Pengawas SD Korwil
Kecamatan Panimbang, Ma'mun, M.Pd. dalam sambutannya sekolah harus paham esensi
dari setiap kurikulum yang diberlakukan, maka guru harus paham dari struktur
kurikulum sampai dengan perencanaan sampai proses asesmen. Sambutan berikutnya
oleh Kepala SDN Citeureup 3 Mu.min Ansori, S,Pd.I. dan dilanjut Ketua Komite
SDN Citeureup 3 H. Kamsa Supriadi.
Implementasi kurikulum Merdeka ini sebagai bentuk fasilitasi
Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang
ditujukan guru, kepala sekolah, kepala madrasah, dan kepala PKBM dalam
mempersiapkan keterlibatannya pada Kurikulum Merdeka pada tahun ini hingga
kedepanya.
Pengawas SD Korwil Panimbang, Ma'mun, M.Pd. mengatakan,
Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk memahami sebuah perubahan besar yang
berpihak kepada kemerdekaan belajar siswa, kemerdekaan mengajar dan keunikan
karakteristik setiap sekolah. Kegiatan begitu interaktif yang dipandu oleh
moderator Yaya Rukbi, S,Pd. yang sesekali memberikan ulasannya dari setiap inti
materi yang disampaikan.
“Saya sangat apresiasi sekali apa yang dilakukan SDN
Citeureup 3 yang melakukan terobosan terkait pembelajaran inovatif terkait
kurikulum dan pembelajaran,”ujarnya, Selasa (07/11/2023).
Dikatakannya, kegiatan IHT itu
merupakan program sekolah yang mendapatkan BOS Kinerja Sekolah dengan
Perkembangan Terbaik yang mana intinya peserta memahami filosofi pembelajaran
yang memerdekakan, profil pelajar pancasila dan implikasinya dalam pembelajaran.
Sementara itu, Kepala SDN
Citeureup 3 Kec. Panimbang mengatakan kegiatan ini bentuk nyata kinerja
pihaknya dalam mensyukuri peningkatan kompetensi guru terhadap kurikulum yang
baru.
"IHT ini merupakan tahap
awal dalam melaksanakan program implementasi kurikulum baru, yaitu pendidikan
yang memerdekakan, apalagi nantinya imbas kepada sekolah sekitar,” kata Mu'min
Ansori.
Menurutnya, sebagai sekolah dasar
unggulan, maka pendidik harus mampu berinovasi dalam mengembangkan kurikulum
baru ini, yaitu mampu membuat kurikulum satuan pendidikan yang berpihak kepada
peserta didik, serta mampu mewujudkan di dalamnya kurikulum yang berkarakter
profil pelajar pancasila.
Materi IHT dilanjutkan oleh
Pemateri kedua Mohammad Faizin, S.Pd. pemateri dari Guru Penggerak Kabupaten
Pandeglang Angkatan 6, beliau memaparkan tata cara penyusunan modul ajar
dan dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP).
"Kegiatan IHT Pembelajaran Paradigma Baru ini, dilaksanakan dalam 6 tahap, pertama pengenalan konsep kurikulum merdeka, kemudian dilanjutkan lagi untuk tahap kedua penyusunan tata tertib dan budaya positif sekolah, optimalisasi PMM, penggunaan Quizizz untuk asesmen, Bedah Rapor Pendidikan dan program Roots, harapannya nanti dalam implementasinya para tenaga pendidik sudah siap." tutupnya. (SW)
0 komentar:
Posting Komentar